TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

PT Gudang garam Tbk

 

 

 

  1. 1.      Sejarah

 

 

PT Gudang garam Tbk adalah sebuah perusahaan produsan rokok populer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo Winowidjojo, yang merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek.Suryo Winowidjojo adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Sebelum mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di pabrik rokok “93” milik pamannya. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.
Suryo Winowidjojo kemudian keluar dari pabrik rokok “93” dan pada usia 35 tahun ia mendirikan perusahaannya sendiri yaitu pabrik rokok Gudang Garamdi Kediri, Jawa Timur.

Dia membeli tanah di Kediri dan memulai memproduksi rokoknya sendiri diawali dengan rokok kretek dari klobot. Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958, dan kemudian berkembang pesat dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang  kretek setiap bulannya. Pada tahun 1958, udang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia.
Produk  Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional, Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Swedari dan Sigaret Kretek Klobot. Di Indonesia sangat banyak terdapat perusahaan – perusahaan besar  ternama, dimana perusahaan – perusahaan tersebut menjadikan Indonesia  menjadi lebih maju dan berkembang dalam bidang ekonomi. Banyak sekali  jenis perusahaan di Indonesia, misalnya perusahaan dibidang advertising,  perusahaan dibidang makanan, perusahaan dibidang minuman, perusahaan  dibidang tekstil, perusahaan rokok, dan masih banyak lagi. Salah satu  perusahaan yang sangat besar adalah perusahaan rokok.

Perusahaan rokok termasuk perusahaan yang berpengaruh dalam perekonomian Indonesia, diamana perusahaan rokok sangat diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan bagi pemerintah karena cukai rokok diakui mempunyai peranan penting dalam penerimaan Negara. Sehingga pada saat resesi ekonomi yang dimulai dengan krisis moneter pada sejak Juli 1997 tidak terlalu berpengaruh dalam kegiatan industri tersebut. Dalam industri rokok, domonasi dari para pelaku utama bisnis ini sudah cukup dikenal dan selalu masuk dalam jajaran sepuluh besar perusahaan terbaik di antara 200 Top Companies di Asia yaitu PT. Gudang Garam Tbk. Perusahaan ini merupakan raksasa kretek Indonesia. PT. Gudang Garam Tbk didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya  Wonowidjojo (Ing Hwie). Disaat berumur sekitar 20 tahun, Surya 2 Wonowidjojo mendapat tawaran bekerja dari pamannya di pabrik rokok Cap 93 yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di jawa Timur pada waktu  itu. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi dan  akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut. Pada tahun 1956 Surya Wonowidjojo meninggalkan Cap 93, dia membeli tanah di Kediri dan memulai produksi rokok sendiri lalu.

Diawali dengan rokok kretek dari kelobot  dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Surya Wonowidjojo mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam. Perusahaan ini memiliki perkebunan tembakau sebesar 514 hektar di Kediri, Jawa Timur. Perusahaan tersebut semakin berkembang dan dikenal dikalangan masyarakat pada saat ini dengan nama PT. Gudang Garam Tbk. Sesuai dengan perkembangannya, PT. Gudang Garam Tbk. memiliki cabang dibeberapa kota besar dan salah satunya adalah dikota Bandung. PT. Gudang Garam Tbk. tidak berdiri sendiri, melainkan menaungi beberapa anak perusahan yang melakukan tugas dalam bidang pendistribusian produk dari PT. Gudang Garam Tbk. tersebut. Salah satu anak perusahaan tersebut adalah PT. Surya Madistrindo di kota Bandung. PT Surya Madistrindo (SM) adalah suatu unit usaha PT. Gudang GaramTbk. yang bergerak dibidang pendistribusian dan penjualan semua produkproduk PT. Gudang Garam Tbk. ke seluruh wilayah di Indonesia. PT. Surya Madistrindo adalah salah-satu perusahaan besar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2009. PT. Surya Madistrindo dikenal di masyarakat umum melalui 3 produk/brand yang antara lain adalah Gudang Garam Merah, Gudang Garam International, Gudang Garam Surya 16, Surya Slim, ProMild dan masih banyak lagi.

 

  1. 2.       Visi

 

Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam industri rokok domestik.

 

  1. 3.      Misi

 

Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi yang memenuhi,  bahkan melebihi harapan konsumen sekaligus memberikan manfaat bagi semua Stakeholder.

 

  1. 4.      Budaya

 

  • Kehidupan yang bermakna dan berfaedah badi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan
  • Kerja keras, ulet, jujur sehat dan beriman adalah persyaratan sukses
  • Kesuksesan tidak terlepas dari peranan dan kerjasama orang lain
  • Karyawan adalah mitra utama yang utama

 

 

 

 

 

 

  1. 5.      Marketing mix pt gudang dgaram Tbk

 

5.1. Produk

Implementasi bauran pemasaran pada PT. Gudang Garam Tbk Kediri yang pertama produk, karena semakin ketatnya persaingan khususnya produk rokok sehingga perusahaan harus mampu menjaga kualitas bahan baku. Melalui proses produksi yang ada perusahaan berusaha untuk membuat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. PT. Gudang Garam Tbk Kediri merupakan perusahaan yang memproduksi rokok kretek dengan tujuan produk yang diproduksi dapat dinikmati oleh seluruh lapisan konsumen.

PT. Gudang Garam Tbk Kediri merupakan perusahaan yang memproduksi rokok kretek dengan selalu mengedepankan kualitas produk yang diproduksi, dimana hal tersebut dapat diketahui dari pemilihan tembakau sebagai bahan utama rokok. Selain itu untuk mendapatkan produk yang berkualitas perusahaan juga mengimport tembakau dari luar negeri yaitu RRC dan Amerika. Hal tersebut sangat jelas bahwa perusahaan sangat memperhitungkan kualitas produk agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

 

  • Bahan Baku

Rokok kretek sebenarnya merupakan ramuan dan perpaduan dari berbagai jenis tembakau, cengkeh, saus dan bahan-bahan pembantu pilihan lainnya.

 

Tembakau
Proses pembelian tembakau menuntut ketelitian yang tinggi dan penghayatan yang mendalam dari para ahli tembakau (grader), baik tentang aroma, rasa maupun ciri-ciri fisiknya Daun tembakau kering, sebelum siap untuk dijadikan bahan baku rokok, memerlukan proses pengolahan yang panjang dan rumit, yaitu dimulai dari pemisahan gagang-gagang, pembersihan benda-benda asing, perajangan, untuk menjaga aspek hygienisnya hingga akhirnya dikemas dalam kemasan khusus untuk disimpan dalam gudang dengan suhu dan kelembaban tertentu.

 

Cengkeh
Cengkeh yang mempunyai nama latin “Eugenia Caryophyllus” (Eugenia aromatica O.K.) sebagai bahan utama bagi rokok kretek seperti halnya tembakau, juga memerlukan teknik pemilihan, pemrosesan dan penyimpanan yang rumit. Sejak tahap pembelian masalah pengendalian mutu sudah merupakan bagian yang penting. Cengkeh dengan kualitas tinggi yang dibeli akan mengalami proses pembersihan, perajangan dan pengeringan terlebih dahulu sebelum disimpan dalam silo-silo stainless demi menjaga aspek hygienisnya.

 

Saus dan bahan-bahan pembantu lainnya.

Ibarat masakan yang lezat memerlukan bumbu, garam dan penyedap masakan, maka campuran tembakau dan cengkeh dengan kualitas setinggi apapun masih belum dapat menghasilkan rokok yang baik (baca: harum, gurih, nikmat) apabila tidak disertai dengan saus yang pas. Ketiga komponen pokok (tembakau, cengkeh dan saus) ini hanya dapat menghasilkan rokok enak dan berkualitas tinggi bila ditangani oleh “juru masak” yang benar, benar ahli dan menghayati pekerjaannya. Bahan pembantu yang juga mempunyai andil terhadap rasa rokok adalah filter dan kertas sigaret (ambri). Oleh sebab itulah bahan filter untuk sementara masih harus diimpor. Demi penghematan devisa dan untuk menunjang kebutuhan kertas sigaret, PT Gudang Garam telah melakukan investasi dengan bantuan teknologi dari Perancis untuk mendirikan Pabrik Kertas Rokok di Kediri dengan nama PT Surya Zig Zag.

 

  •  Proses

Dalam garis besarnya, proses produksi rokok dibagi dalam 3 (tiga ) tahap kegiatan utama, yaitu :

Pra-produksi
Setelah melalui proses seleksi yang ketat pada saat pembelian, Bahan baku utama yang telah diproses kemudian dicampur dengan saus hingga siap dibuat menjadi rokok.

 

Produksi
Rokok yang dihasilkan ada tiga jenis utama, yaitu klobot dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebagai hasil kreasi tangan-tangan wanita yang trampil dengan menggunakan alat giling dari kayu serta Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang diproses dengan mesin-mesin otomatis berkecepatan tinggi.

 

Pengepakan
Batangan-batangan rokok yang telah jadi, membutuhkan beberapa lapis kemasan dengan berbagai ukuran sesuai jenis produk, isi serta keperluan distribusinya. Fungsi pengemasan di sini selain berguna untuk mempertahankan mutu rokok, juga untuk memberikan citra terhadap produk Gudang Garam.Proses pengepakan rokok menjalani beberapa tahap pengemasan secara berlapis. Kemasan lapisan pertama adalah kertas kaca untuk jenis rokok SKT dan kertas yang berlapis alluminium foil untuk jenis rokok SKM. Lapisan kedua adalah pembungkus (etiket) yang telah mengalami proses cetak terlebih dahulu. Pengemasan ketiga dalam bentuk press atau slof, kemasan keempat dalam bentuk bal (corrugated).

 

  •  Pengembangan Produk

Jenis rokok yang diproduksi oleh Gudang Garam berkembang terus dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan pasar. Jenis rokok yang pertama kali diproduksi oleh Gudang Garam pada saat pertama kali berdiri adalah rokok klobot dan rokok kretek tangan. Pada tahun 1979, perusahaan mulai memproduksi rokok kretek mesin.

Setelah melakukan pemantauan dan riset pasar dengan seksama, PT Gudang Garam Tbk memutuskan untuk memproduksi dan memasarkan produk baru, yaitu: Gudang Garam Surya Signature Series.

 

5.2. Harga

Implementasi bauran pemasaran yang kedua harga, dalam penetapan harga perusahaan menyesuaikan dengan biaya produksi, selain itu juga menyesuaikan dengan harga dari produk pesaing mereka. Tetapi dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menetapkan harga yang terjangkau dengan kualitas produk yang baik karena pada saat ini banyak perusahaan yang mengeluarkan produk dengan kualitas dan mutu yang relatif sama., seperti produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Rokok BMW, Perusahaan Rokok Penamas, dan Perusahaan Rokok Keraton yang menjadi pesaing dari PT. Gudang Garam Tbk Kediri. Akan tetapi harga yang ditawarkan oleh PT. Gudang Garam Tbk Kediri dapat dijangkau oleh seluruh lapisan konsumen. Hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya konsumen yang mengkonsumsi rokok Gudang Garam International dengan alasan harga yang terjangkau atau murah. Karena dalam melakukan pembelian konsumen juga menyesuaikan dengan pendapatan, dan hal itu secara tidak langsung mempengaruhi konsumen dalam melakukan pertimbangan sebelum melakukan pembelian.

Kebijakan penetapan harga yang ditetapkan oleh PT. Gudang Garam Tbk Kediri yang terbagi dalam beberapa level yaitu agen, sub agen, outlet atau rombong memiliki klasifikasi harga yang berbeda. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut bertujuan untuk merangsang dan mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian maupun agen, sub agen, outlet untuk menjual hasil produksi perusahaan sebanyak mungkin sehingga target penjualan dapat terpenuhi.

 

5.3.  Promosi

Dalam penerapan strategi promosi, perusahaan menggunakan dua kegiatan promosi melalui media periklanan (advertising), penyebaran pamflet, brosur, dan stiker. Kegiatan promosi yang kedua melalui personal selling untuk memperkenalkan produk rokok Gudang Garam International secara langsung kepada konsumen. Dengan penggunaan kegiatan promosi melalui personal selling perusahaan dapat lebih dekat dengan konsumen dan dapat secara langsung mengetahui kebutuhan serta keinginan konsumen.

Penggunaan kedua kegiatan promosi dalam hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut dapat meminimalisasi biaya dan produk yang dipromosikan dapat tepat sasaran. Selain itu perusahaan lebih dapat mengontrol kebutuhan konsumen. Sehingga perusahaan dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan penjualannya dapat tercapai.

 

5.4.Tempat (Saluran Distribusi)

Penetapanan saluran distribusi oleh PT. Gudang Garam Tbk Kediri menggunakan saluran ditribusi pendek yaitu tenaga sales dari perusahaan yang terbagi dari 2 sales yaitu dropping dan kanvas yang bertugas menyalurkan produk perusahaan baik kepada pengecer maupun pedagang besar. Dropping bertugas untuk menyalurkan produk kepada agen baik secara tunai maupun kredit dan seterusnya oleh agen akan disalurkan ke sub agen dan outlet atau rombong yang akhirnya akan sampai ke konsumen. Sedangkan untuk sales kanvas bertujuan untuk menyalurkan produk langsung ke outlet atau rombong dan akhirnya sampai ke konsumen. Pemilihan saluran distribusi yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut secara langsung dapat meminimalisasi biaya di bidang pemasaran. Selain itu dengan saluran distribusi pendek perusahaan juga dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap distributor baik agen, sub agen, maupun pengecer. Sehingga ketersediaan produk di tingkat penyalur akan selalu dapat dipantau oleh perusahaan.

Penerapan bauran pemasaran pada PT. Gudang Garam Tbk Kediri dapat dikatakan, produk yang mereka produksi tidak kalah bersaing dengan produk rokok kretek lainnya, baik dari segi kualitas maupun harga yang ditawarkan. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah permintaan yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, yang secara tidak langsung terjadi penambahan pada jumlah produksi. Selain itu harga yang ditawarkan juga terjangkau oleh konsumen. Dari segi promosi dan saluran sangat diperhitungkan oleh perusahaan sehingga harapan perusahaan untuk menjaring konsumen meningkat dari tahun ke tahun.

 

 

  1. 6.      Analisis internal

6.1.  analisis keuangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan return saham dan return pasar

Pergerakan harga saham GGRM cukup fluktuatif, karena harga saham yang mengalami pergerakan yang cukup signifikan. Dengan harga saham yang fluktuatif, para investor harus berhati-hati jika ingin menginvestasikan uangnya pada saham GGRM, karena harga saham sewaktu-waktu bisa jatuh, bisa juga meningkat. Dengan penguasaan pangsa pasar terbesar kedua di Indoneisa, PT Gudang Garam Tbk, memiliki volume penjualan yang cukup tinggi, sehingga para investor yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang, mungkin risiko yang muncul akan kecil jika menanam saham di GGRM.Pergerakan return saham GGRM disebabkan oleh beberapa faktor,salah satunya yakni : Buruknya laporan keuangan terbaru per bulan Juni 2012,hal di buktikan dengan penurunan harga per saham di akhir bulan juni – bulan oktober 2012 dari 55000 menjadi 51100. Return saham GGRM dari tahun 2010- 2012 juga terus mengalami penurunan, hal ini diakibatkan oleh penetrasi dan ekspansi yang dilakukan oleh pesaing GGRM, yakni PT Bentoel Internasional Investama(RMBA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang terus menciptakan produk rokok yang menjangkau kalangan menengah kebawah, hal ini dibuktikan penurunan return saham tahun 2010 sebesar 69,15%, kemudian pada tahun 2011 turun menjadi 50,52%, dan sampai 19 oktober 2012 return GGRM anjlok menjadi -15,47%. Menurunnya ratio return saham,juga berdampak pada indikasi menurunnya likuiditas GGRM juga dapat kita lihat dari laporan keuangan 5 tahun terakhir yakni dari tahun 2007-oktober 2012, dimana ratio lancar sampai oktober 2012 mengalami fluktuasi, dan sejak tahun 2011 mengalami penurunan dari 270,80% pada tahun 2010, 224,48% pada tahun 2011, dan sampai oktober 2012 sebesar 221,84% Selain itu jumlah kewajiban GGRM juga meningkat pada tahun ke tahun, dengan demikian maka secara kasar dapat digambarkan bahwa GGRM menambah jumlah kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam pembiayaan modal kerjanya, hal ini ditunjukkan oleh naiknya net working capital GGRM, demikian juga ratio debt to asset yang juga meningkat pada tahun 2011 yang mengindikasikan bahwa pembiayaan asset dengan hutang semakin meningkat. Sehingga perusahan memiliki kewajiban untuk melunasi hutang yang jatuh tempo, hal ini yang menjadi salah satu indikator menurunnya return saham GGRM.

  • Menurunnya pangsa pasar GGRM di tahun 2011-2012 dibandingkan tahun 2010, dari 22% menjadi 20,1%.
  • Menurunnya penjualan Sigaret Kretek Tangan (SKT)
  • Meningkatnya harga bahan baku cengkeh dan tembakau pada tahun 2011,sebagai akibat dari cuaca yang tidak menentu pada tahun 2010

Namun disamping faktor menurunnya return saham di atas, penyebab lain dari return saham tetap terjaga dan tidak jatuh lebih dalam lagi, yaitu :

  • GGRM tetap mempertahankan  profitabilitas perusahaan dengan melihat meningkatnya laba perusahaan tahun 2010 yang meraup laba sebesar 4.214.789 dan naik menjadi 4.958.102 atau sekitar 17,6%.
  • Penjualan domestik GGRM tetap meningkat sampai tahun 2012, dimana produk dengan laju pertumbuhan tertinggi yaitu Sigaret Kretek Mesin rendah tar rendah nikotin (SKM LTM).
  • Petumbuhan volume penjulan sampai pada tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


ANALISIS PORTFOLIO PT GUDANG GARAM

MENGGUNAKAN BCG MATRIX

BCG Matrix merupakan perencanaan portfolio model terhadap unit bisnis yang dikategorikan berdasarkan pertumbuhan pasar (market growth) dan pasar saham (market share). Dalam kategori tersebut diambil 4 kelompok berdasarkan tinggi rendah kedua kategori tersebut yaitu:

  1. Dog,
  2. Question Mark,
  3. Cash Cow,
  4. Stars.

 

            Pada PT Gudang Garam, Tbk. termasuk pada golongan Stars (high market growth & high market share) hal ini dapat dilihat dari :

  • Market growth pada PT Gudang Garam, Tbk. tergolong besar dikarenakan pada sektor konsumsi industri tembakau merupakan 5 terbesar di Indonesia setelah PT Sampoerna.
  • Dilihat dari data pangsa pasar dan pendapatan penjualannya PT Gudang Garam, Tbk. selalu pada kondisi yang mengalami peningkatan pada tahun 2006 – 2011 dan diketahui bahwa pada tahun 2011 pendapatan penjualan bersihnya mencapai 41.884.352(Rp juta)

 

 

 

 

 

Financial Hightlight Data Pangsa Pasar dan Jumlah Penjualan
Data Keuangan Pokok ( Dalam Jutaan Batang )
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Pangsa Pasar 28,10% 26,90% 26,50% 22,90% 22,00%
Penjualan Lokal 59,394 57,676 58,15 57,894 61,465
Penjualan Ekspor 4,969 6,255 7,416 6,343 6,42
Penjualan SKT 7,419 8,011 9,127 10,161 11,334
Penjualan SKM 56,944 55,92 56,439 54,076 56,551
Penjualan (Rp Juta)
Penjualan bersih lokal 25.176.353 25.895.603 28.545.339 31.122.728 35.779.822
Penjualan bersih Ekspor 1.162.944 1.493.762 1.706.304 1.850.352 1.912.175
Penjualan bersih 26.339.297 27.389.365 30.251.643 32.973.080 37.691.997

 

  • Dalam pangsa pasarnya PT Gudang Garam, Tbk. memiliki cakupan sampai internasional. Dan PT Gudang Garam, Tbk sering menjadi sponsor – sponsor pada acara kegiatan olah raga yang dapat meningkatkan image product dari perusahaan agar semakin dikenal secara luas.

 

  1. Sponsor main broadcast Piala Dunia 2010.
  2. Sponsor acara televisi “Intersport”.

 

  • Berdasarkan Market sharenya dapat data persaham dari  PT Gudang Garam, Tbk. memiliki laba yang selalu meningkat setiap tahunnya dan pada analisis laba dan rasionya yang dapat menjanjikan return bagi para investor untuk berinvestasi pada saham GGRM tersebut.   

  

Data per Saham 2007 2008 2009 2010 2011
Saham dalam Peredaran (dalam ribuan saham) 1,924,088 1,924,088 1,924,088 1,924,088 1,924,088
Laba per Saham ** 750 977 1,796 2,155 2,544
Analisa Laba dan Rasio (%)
Marjin Laba Kotor 15.75% 17.05% 21.73% 23.52% 24.18%
Marjin Laba Usaha 9.23% 10.46% 15.79% 15.54% 16.33%
Marjin Laba * 5.28% 6.22% 10.57% 11.18% 11.84%
Marjin Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk * 5.27% 6.22% 10.48% 11.00% 11.68%
Rasio Lancar 195.14% 221.74% 246.00% 270.08% 224.48%
Rasio Laba terhadap Ekuitas * 10.23% 12.12% 18.96% 19.76% 20.19%
Rasio Laba terhadap Aset * 6.08% 7.81% 12.80% 13.71% 12.68%
Rasio Utang terhadap Ekuitas * 68.18% 55.12% 48.13% 44.19% 59.21%
Rasio Utang terhadap Aset 40.54% 35.53% 32.49% 30.65% 37.19%

 

 

  • Berdasarkan nilai jual saham per lembar saham GGRM saat ini sebesar  Rp51.100,00 yang dinilai pada saham yang dengan harga yang tinggi. Dan GGRM sendiri merupakan saham liquid yang sangat mempengaruhi pada market.
  • Pada pembagian devidennya dilakukan baru dilakukan pada tahun 2011 pada bulan Maret dan Juni serta tahun 2012 pada bulan Juli. Dan nilainya selalu naik.

KESIMPULAN

PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan rokok yang memiliki berbagai macam produk rokok yang telah dikenal secara oleh masyarakat di Indonesia, perusahaan Gudang Garam berdiri sejak 26 juni 1958 sehingga perusahaan memiliki pengalaman dalam industri rokok nasional, hal ini terbukti bahwa sampai saat ini PT Gudang Garam Tbk mampu bertahan diantara para pesaing-pesaing industri rokok besar lainnya seperti PT Djarum dan Sampoerna, PT Gudang Garam tbk (GGRM) berhasil menempati posisi 3 besar sebagai perusahaan rokok terbesar di Indonesia. PT Gudang Garam Tbk memilki 15 jenis rokok yang telah diproduksi dan beberapa diantaranya menghasilkan profit yang cukup signifikan bagi perusahaan, artinya produk-produknya telah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Dari semua jenis rokok di atas, terbagi menjadi 4 jenis yaitu Full flavored, light & mild, sigaret kretek tangan dan sigaret kretek linting.

Dilihat dari jenis risikonya, perusahaan PT Gudang Garam Tbk memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi dibandingkan dengan risiko pasar, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :

  1. Faktor cuaca yang tidak menentu, sedangkan produksi rokok sangat bergantung pada bahan baku tembakau dan cengkeh. Apabila cuaca buruk maka akan mengakibatkan kualitas dan hasil panen dari tembakau dan cengkeh akan menurun. Dengan demikian, hal ini akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan yang menurun, sehingga jika bahan baku menjadi langka, mau tidak mau perusahaan akan melakukan impor bahan baku dari luar untuk tetap menjaga kualitas produknya, dan harga produksi akan meningkat pula, kemudian akan menurunkan profitabilitas dan laba bersih perusahaan.

 

  1. Adanya Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai peringatan kesehatan, pengaturan dan pembatasan iklan yang berkaitan dengan tembakau,produk tembakau dan kawasan bebas asap rokok. Dari pergerakan saham PT Gudang Garam Tbk. Pada tahun 2012 terus mengalami penurunan yang sangat besar, dikarenakan terdapat RPP tersebut serta adanya private replacement pada kamis 19 Juli 2012 di mana tiga sekuritas CIMB Niaga senilai Rp 601,343 miliar, Credit Suisse Securitiessenilai Rp 26,141 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 21,004 miliar sehingga saham GGRM turun sebesar 5%.

 

 

Pada tanggal 29 September 2012 GGRM mendirikan anak perusahaan baru yang untuk melebarkan sayap bisnisnya pada  anak usaha di bidang pengolahan tembakau, yakni PT Surya Inti Tembakau, yang pada pendiriannya tidak mempengaruhi harga saham GGRM namun meningkatkan harga pada 0,97% .

Menurut analisa kelompok kami , saham PT Gudang Garam cocok bagi investor yang senang dengan saham yang berisiko tinggi namun manghasilkan return yang tinggi pula (high risk high return). Saham PT Gudang Garam termasuk dalam saham blue chips, sehingga dikategorikan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik, hal ini membuat kelompok kami menyimpulkan bahwa walaupun harga Saham GGRM cenderung menurun di pertegahan tahun 2012, namun pada awal kuartal ketiga, harga saham GGRM mulai membaik dan diprediksi akan terus menguat sampai pada akhir tahun 2012, dikarenakan adanya perbaikan kinerja perusahaan, pembangunan anak perusahaan untuk mengelolah tembakau.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.2. Struktur organisasi

 

 

 Job Description

 

a. Regional Manager

 

Adapun tugas dari Regional Manager adalah :

1. Regional Manager memiliki ruang lingkup yang memimpin PT. Surya Madistrindo di wilayah bagian Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, Subang, dan Sukabumi dengan menerbitkan kebijakan – kebijakan dalam perusahaan PT. Surya Madistrindo.

2. Memilih, menetapkan mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (areamanager).

3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan PT. Surya Madistrindo area Jawa Barat.

4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja PT.Surya Madistrindo.

 

b. Area Manager

 

Adapun tugas dari Area Manager adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasikan, menyusun personalia, penggerakkan, dan pengawasan dari kegiatan – kegiatan pendistribusian produk PT. Surya Madistrindo di area Bandung.

2. Memutuskan perencanaan untuk mencapai keinginan yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misi yang ada pada PT. Surya Madistrindo di area Bandung.

3. Memantau rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi dari semua kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendistribusian PT. Surya Madistrindo di area Bandung.

 

c. Consumer Marketing SPV

 

Adapun tugas dari Consumer mMarketing SPV adalah :

1. Pembuatan Event

 

Pembuatan event adalah kegiatan marketing dalam usaha mengkomunikasikan produk Gudang Garam dengan cara mengadakan event-event untuk menarik perhatian massa atau konsumen untuk lebih sadar akan merek produk Gudang Garam. Biasanya kegiatan event ini  diadakan dengan pergelaran acara musik gratis,dan menghibur massa dengan bintang tamu yang terkenal.

 

2. Mengadakan Mobile Direct Selling

 

      Mobile Direct Selling adalah kegiatan dari marketing untuk mengkomunikasikan produk dari Gudang Garam serta mendistribusikan produk melalui Sales Promotion Girl kepada konsumen secara langsung.

 

  1. 3.   Mengawasi serta memberi kebijakan – kebijakan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti Event dan Mobile Direct Selling.

 

  1. 4.   Membuat laporan dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan consumer marketing.

 

 

 

 

 

d. Trade Marketing SPV

 

Adapun tugas dari Trade Marketing SPV adalah :

1. Awareness

      Awareness adalah indikator yang menunjukkan tingkat popularitas merek dihadapan target konsumen sebagai hasil komunikasi merek yang sistematis. Makin tinggi awareness target konsumen terhadap suatu produk maka akan makin dikenal produk tersebut. Untuk meningkatkan penjualan, para pemasar perlu membangun awareness produk kepada masyarakat. Untuk meningkatkan awareness kepada konsumen, maka marketing PT.

Surya Madistrindo melakukan beberapa kegiatan seperti memberikan perhatian khusus kepada toko – toko (outlet) yang bekerja sama dengan PT. Surya Madistrindo dalam menjual produk dari Gudang Garam. Adapun kegiatan untuk meningkat awareness tersebut, sebagai berikut :

 

  • Blocking Display

 

      Blocking Display adalah program pemajangan penataan produk Gudang Garam di etalase khusus penyimpanan rokok, dengan tujuan agar membatasi tampilan rokok kompetitor yang dipajang sehingga produk Gudang Garam lebih terlihat oleh konsumen sehingga meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk.

 

  • Panel Toko

 

      Panel Toko adalah kegiatan pemasangan papan nama toko kepada toko yang bekerja sama dengan PT. Surya Madistrindo.

 

2. Pemerataan rokok

 

Pemerataan rokok merupakan kegiatan marketing dimana produk dari Gudang Garam dapat disebarkan secara merata di toko – toko. Minimal adanya dua bungkus rokok produk Gudang Garam dalam satu toko. 12

Adapun kegiatan dari pemerataan rokok tersebut, seperti :

  • Distribution Drive

 

      Distribution Drive adalah kegiatan yang memfokuskan pendistribusian produk dari Gudang Garam untuk meningkatkan profit bagi perusahaan.

  • Tukar Cangkang ( TKCK)

 

Tukar cangkang adalah kegiatan yang dilakukan oleh marketing bagian Trade Promotion dengan membeli cangkang (bungkus) rokok yang kosong dengan harga Rp.1000 / cangkang. Tukar cangkang ini dilakukan untuk mendaur ulang cangkang dalam kegitan produksi.

3. Mengawai serta member kebijakan – kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut.

 

e. Sales SPV SA

 

Adapun tugas dari Sales SPV SA adalah :

1. Mengatur alur distribusi barang sampai ke tangan sub agen,

2. Mengatur penjadwalan dan pengaturan kendaraan operasional yang digunakan untuk kegiatan pendistribusian barang. Dimana sub agen yang dimaksud adalah grosir.

3. Membuat laporan secara keseluruhan yang telah dilaporkan oleh sales SA dari kegiatan pendistribusian di sub agen.

 

f. Sales SPV SO

 

Adapun tugas dari Sales SPV SO adalah :

1. Mengatur alur distribusi barang sampai ke tangan sub agen.

2. Mengatur penjadwalan dan pengaturan kendaraan operasional yang digunakan untuk kegiatan pendistribusian barang. Dimana sub agen yang dimaksud adalah special outlet ( SO ), dan yang termasuk dari SO adalah minimarket independent, hotel, restaurant, dan cafe.

3. Membuat laporan pendistribusian barang secara keseluruhan dari yang telah dilakukan oleh sales SO.

 

g. Sales Retail SPV. I Bandung Tengah

 

Adapun tugas dari Sales Retail SPV. I Bandung Tengah adalah :

1. Mengatur pendistribusian barang sampai ke tangan retailer atau pengecer / toko biasa pada wilayah Bandung Tengah.

2. Membuat laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Membuat laporan dari keseluruan salesman PC.

 

h. Sales Retail SPV. II Bandung Selatan

 

Adapun tugas dari Sales Retail SPV. I Bandung Selatan adalah :

1. Mengatur pendistribusian barang sampai ke tangan retailer atau pengecer / toko biasa pada wilayah Bandung Selatan.

2. Membuat laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Membuat laporan dari keseluruan salesman PC.

 

i. Sales Retail SPV. III Bandung Timur

 

Adapun tugas dari Sales Retail SPV. I Bandung Timur adalah :

1. Mengatur pendistribusian barang sampai ke tangan retailer atau pengecer / toko biasa pada wilayah Bandung Timur.

2. Membuat laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Membuat laporan dari keseluruan salesman PC.

 

j. Sales Retail SPV. IV Bandung Barat

 

Adapun tugas dari Sales Retail SPV. I Bandung Barat adalah :

1. Mengatur pendistribusian barang sampai ke tangan retailer atau pengecer / toko biasa pada wilayah Bandung Barat.

2. Membuat laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Membuat laporan dari keseluruan salesman PC.

 

k. Sales Retail SPV. V Bandung Utara

 

Adapun tugas dari Sales Retail SPV. I Bandung Utara adalah :

1. Mengatur pendistribusian barang sampai ke tangan retailer atau pengecer / toko biasa pada wilayah Bandung Utara.

2. Membuat laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Membuat laporan dari keseluruan salesman PC.

 

l. Administrasi SPV

 

Adapun tugas dari Administrasi SPV adalah :

 

1. Membuat layanan administrasi kepada area manager.

2. Mengawasi keluar masuknya surat di dalam PT. Surya Madistrindo yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

3. Memperhatikan dan mempersiapkan segala kebutuhan dan pengadaan alat – alat kantor perusahaan.

4. Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan administrasi perusahaan untuk menjadi bahan acuan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan keuangan.

5. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akutansi keuangan yang berlaku dari hasil penjualan rokok – rokok dari seluruh kegiatan yang ada.

6. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akutansi keuangan yang berlaki dari biaya yang digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti event dan lainnya.

7. Membuat pembukuan dari keseluruhan keuangan yang telah dilaporkan oleh admin.

 

m. Gudang SPV

Adapun tugas dari Gudang SPV adalah :

1. Mencatat dan membuat laporan keluar masuknya barang ke gudang, seperti merchandise, rokok, seragam, dan sebagainya.

2. Memperhatikan dan mengawasi keberadaan barang yang berada di gudang.

3. Meretur rokok – rokok yang sudah kadaluarsa ke gudang pusat.

 

n. Merchandiser

 

Adapun tugas dari Merchandiser adalah :

1. Memajang / mendisplay, merapihkan, dan menata produk Enesis Group sesuai standar display dari perusahaan.

2. Menjaga kebersihan produk dan pajangan.

3. Menjalankan semua program promosi dari perusahaan.

4. Merchandising ke outlet yang telah ditentukan oleh perusahaan.

5. Membantu menjaga stock dan memperlebar jumlah Shelving di outlet Hypermarket, Supermarket, & Minimarket.

6. Membuat laporan hasil pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan.

 

  • o. Sales SA/ Droping

 

Adapun tugas dari Sales SA adalah :

1. Melakukan distribusi barang sampai ke tangan sub agen. Dimana sub agen yang dimaksud adalah grosir.

2. Mencatat keluar masuknya barang – barang yang ada di sub agen.

 

p. Sales SO

 

Adapun tugas dari Sales SO adalah :

 

1. Melakukan distribusi barang sampai ke tangan sub agen. Dimana sub agen yang dimaksud adalah special outlet ( SO ), dan yang termasuk dari SO adalah minimarket independent, hotel, restaurant, dan cafe.

2. Mencatat keluar masuknya barang – barang yang ada di sub agen.

 

q. Salesman PC

 

Adapun tugas dari Salesman PC adalah :

1. Melakukan pendistribusian barang sampai ke tangan retailer atau pengecer / toko biasa pada wilayah Bandung Utara yang telah ditentukan dan diatur oleh sales retail pada wilayah masing – masing.

2. Mencatat keluar masuknya barang di retailer.

3. Membuat laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

 

r. Admin

 

Adapun tugas dari Admin adalah :

1. Memperhatikan dan mempersiapkan segala kebutuhan dan pengadaan alat – alat kantor perusahaan.

2. Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan administrasi perusahaan untuk menjadi bahan acuan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan keuangan.

3. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akutansi keuangan yang berlaku dari hasil penjualan rokok – rokok dari seluruh kegiatan yang ada.

 

 

4. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akutansi keuangan yang berlaki dari biaya yang digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti event dan lainnya.

 

s. Warehouse

 

Adapun tugas dari Warehouse adalah :

1. Membantu Gudang SPV dalam mengawasi serta mencatat keluar masuknya barang di gudang.

2. Menjaga serta mengontrol keberadaan barang agar tidak rusak.

3. Menyiapkan rokok yang akan didistribusikan oleh salesman sesuai dengan permintaan salesman.

 

t. Helper / Checker

 

Adapun tugas dari helper / checker adalah :

1. Membantu warehouse dalam mencatat keluar masukna barang di gudang.

2. Menjaga serta mengontrol keberadaan barang agar tidak rusak.

3. Mengangkatkan rokok yang telah disiapkan oleh warehouse dan akan didistribusikan oleh salesman sesuai dengan permintaan salesman.

 

u. Ass MD ( Asisten Merchandiser )

 

Adapun tugas dari Ass MD adalah :

1. Menjadi supir MD saat melakukan kegiatan – kegiatan dari trade promotion.

2. Membantu kelancaran MD dalam melakukan kegiatan – kegiatan trade promotion seperti blocking display, shop blind with name dan panel toko.

 

v. Driver

 

Adapun tugas dari driver adalah :

Driver memiliki tugas untuk menyetirkan mobil untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh sales dalam mendistribusikan rokok maupun staf – rokok ke berbagai tempat. Salah satunya adalah outlet.

 

 

 

 

w. Mekanik dan Driver Operational

 

Adapun tugas dari mekanik dan driver operational adalah :

mengawasi dan memperhatikan keadaan kendaraan yang digunakan untuk beroperasi dalam melakukan kegiatan – kegiatan para staf PT. Surya Madistrindo.

 

x. Divisi Marketing

 

Adapun tugas utama dari Divisi Marketing sebagai berikut :

1. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat melalui produk perusahaan, sebagai kegiatan promosi.

2. Menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan.

3. Menjalin hubungan baik dengan konsumen atau masyarakat serta menjadi jembatan antara perusahaan dan lingkungan eksternal, sebagai kegiatan marketing komunikasi.

4. Melakukan penyerapan informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan penjualan produk, sebagai kegiatan riset atau pengembangan perusahaan.

 

y. Trade Promotion

 

Adapun tugas utama dari Trade Promotion sebagai berikut :

1. Awareness

 

Awareness adalah indikator yang menunjukkan tingkat popularitas merek dihadapan target konsumen sebagai hasil komunikasi merek yang sistematis. Makin tinggi awareness target konsumen terhadap suatu produk maka akan makin dikenal produk tersebut. Untuk meningkatkan penjualan, para pemasar perlu membangun awareness produk kepada masyarakat. Untuk meningkatkan awareness kepada konsumen, maka marketing PT. Surya Madistrindo melakukan beberapa kegiatan seperti memberikan perhatian khusus kepada toko – toko (outlet) yang bekerja sama dengan PT. Surya Madistrindo dalam menjual produk dari Gudang Garam. Adapun kegiatan untuk meningkat awareness tersebut, sebagai berikut :

 

  • Blocking Display

 

Blocking Display adalah program pemajangan penataan produk Gudang Garam di etalase khusus penyimpanan rokok, dengan tujuan agar membatasi tampilan rokok kompetitor yang dipajang sehingga produk Gudang Garam lebih terlihat oleh konsumen sehingga meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk.

 

 

 

 

 

  • Shop Blind With Name

 

Shop Blind With Name adalah kegiatan pemasangan spanduk produk Gudang Garam di toko yang bekerja sama dengan PT. Surya Madistrindo dengan menyertakan nama nama tokoknya.

  • Panel Toko

 

Panel Toko adalah kegiatan pemasangan papan nama toko kepada toko yang bekerja sama dengan PT. Surya Madistrindo.

 

2. Pemerataan rokok

 

Pemerataan rokok merupakan kegiatan marketing dimana produk dari Gudang Garam dapat disebarkan secara merata di toko

toko. Minimal adanya dua bungkus rokok produk Gudang Garam dalam satu toko.

Adapun kegiatan dari pemerataan rokok tersebut, seperti :

  • Distribution Drive

 

Distribution Drive adalah kegiatan yang memfokuskan pendistribusian produk dari Gudang Garam untuk meningkatkan profit bagi perusahaan.

  • Tukar Cangkang ( TKCK)

 

Tukar cangkang adalah kegiatan yang dilakukan oleh marketing bagian Trade Promotion dengan membeli cangkang (bungkus) rokok yang kosong dengan harga Rp.1000 / cangkang. Tukar cangkang ini dilakukan untuk mendaur ulang cangkang dalam kegitan produksi.

 

z. Consumer Promotion

 

Adapun tugas utama dari Consumer Promotion sebagai berikut :

1. Pembuatan Event

 

Pembuatan event adalah kegiatan marketing dalam usaha mengkomunikasikan produk Gudang Garam dengan cara mengadakan event-event untuk menarik perhatian massa atau konsumen untuk lebih sadar akan merek produk Gudang Garam. Biasanya kegiatan event ini diadakan dengan pergelaran acara musik gratis,dan menghibur massa dengan bintang tamu yang terkenal. 24

 

2. Mengadakan Mobile Direct Selling

 

Mobile Direct Selling adalah kegiatan dari marketing untuk mengkomunikasikan produk dari Gudang Garam serta mendistribusikan produk melalui Sales Promotion Girl kepada konsumen secara langsung.

  1. 7.      Analisis eksternal

 

7.1. Pesaing

 

Threat :

a. Beberapa perusahaan rokok ramai memainkan perannya dalam merebut pasar rokok rendah tar. Dimulai dari perusahaan rokok Sampurna dengan A-Mild, Djarum dengan LA, Bentoel dengan StarMild. Wismilak-Lights, ditambah lagi dengan masuknya para pemain baru di industri pasar rokok mild.

 

7.2. Konsumen

 

Opportunity :

a. Adanya segmen market tertentu yang loyal dengan merk-merk tertentu yang terjamin kualitasnya dan sudah pas dengan cita rasa yang diberikan.

b. Multi segmen, Gudang Garam mempunyai produk untuk berbagai segmen pasar.

c. Threat :

d. Persaingan harga dengan meningkatnya harga jual eceran, yang disebabkan oleh

  • o Naiknya harga bahan baku dan langkanya persediaan cengkeh
  • o Kenaikan cukai rokok

e. menyebabkan daya beli konsumen menurun. Harga menyamai produk premium.

f. Perokok baru masuk dalam industri rokok mild.

 

7.3. Teknologi

 

Threat :

a. Kemajuan teknologi menyebabkan Gudang Garam harus terus berpacu mengikuti arus perkembangan teknologi.

 

7.4. Politik, Hukum dan Pemerintah

 

Threat :

a. Adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia no 38 tahun 2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, menyebabkan ruang gerak produsen rokok semakin terbatas untuk melakukan kegiatan promosi.

b. Krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997 menyebabkan adanya pembatasan dari pihak perbankan terhadap pemberian fasilitas kredit baru kepada perusahaanperusahaan di Indonesia.

c. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga jual eceran rokok

melalui kenaikan cukai rokok sebanyak 3 kali.

 

 

 

 

7.5. Ekonomi

 

a. Penarikan saham dengan jumlah besar berdampak pada menurunnya nilai saham Gudang Garam.

b. Adanya restrukturisasi utang

sindikasi yang harus dibayar lunas oleh anak perusahaan Gudang Garam, yaitu PT Surya Pamenang sebagai dampak krisis moneter.

 

  1. 8.      Analisis SWOT

 

  1. A.      Strength

Kualitas bahan baku rokok Gudang garam sudah terpercaya dari masa ke masa , kualitasbahan baku dan citarasa yang khas menjadi andalan Gudang garam untukbersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Sampoerna, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak)Perusahaan yang telah berdiri setengah abad  pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Gudang Garam tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust ‘kepercayaan’ dari para stakeholder yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.

 

  1. B.      Weakness

 

Produk Gudang Garam sudah telanjur dicitrakan sebagai rokok orang tua; sehingga rokok ini agak sulit melakukan penterasi kepada segmen pasar anak muda kota yang tumbuh pesat.Kurang diminatinya produk rokok Gudang Garam di pasar internasional.

Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek tidak bisa menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.

Produk Gudang Garam yang banyak, namun kurangnya promosi mengakibatkan banyak konsumen tidak mengetahui aneka produk yang ditawarkan oleh Gudang Garam.Lambatnya pengembangan produk dan inovasi membuat produk ini mulai ditinggalkan konsumen muda.

 

  1. C.      Opportunity

 

Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang potensial untuk produk Gudang GaramHarga yang murah mengakibatkan produk ini diminati konsumen Indonesia khususnya dari kelangan menengah kebawah dan akan selalu menjadi pilihan.

 

 

 

 

 

 

  1. D.      Threats

 

Regulasi dan perda mengenai anti-rokok, Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.

Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.

Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok

Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.Trend pasar untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia.

 

Dipublikasi di manajemen strategik, Uncategorized | Meninggalkan komentar

tugas bahasa inggris bisnis 2

Nama : Fajri Pradadista
Kelas : 4EA16
NPM : 13209939

MODALS
A. Can
1. (+) he can drive a truck.
(-) he can’t drive a truck.
(?) can he drive a truck ?

2. (+) She can speak english.
(-) She can’t speak english.
(?) Can she speak english ?

3. (+) he can play skateboard.
(-) he can’t play skateboard.
(?) Can he play skateboard ?

B. May
1. (+) she may call you.
(-) she may not call you.
(?) may she call you?

2. (+) he may go now.
(-) he may not go now.
(?) May he go now ?

3. (+) She may home late.
(-) She may not home late.
(?) May she home late ?

C. Must
1. (+) Imust leave the hotel.
(-) I must not leave the hotel.
(?) must you leave the hotel?

2. (+) he must move on.
(-) he must not move on.
(?) must he move on ?

3. (+) andi must be rich.
(-) andi must not be rich.
(?) must andi be rich ?

D. Might
1. (+) she might visit us.
(-) she might not visit us.
(?) Might she visit us ?

2. (+) she might visit us.
(-) she might not visit us.
(?) might she visit us ?

3. (+) dian might use this handphone.
(-) dian might not use this handphone.
(?) might dian use this handphone ?

E. Should
1. (+) you should do it alone.
(-) you should not do it alone.
(?) should you do it alone ?

2. (+) they should come to the party to night.
(-) they should not come to the party to night.
(?) should they come to the party to night ?

3. (+) The cat should stay outside the house.
(-) The cat should not stay outside the house.
(?) should the cat stay outside the house?

F. Could
1. (+) I could do it.
(-) I could not do it.
(?) could you do it ?

2. (+) He could help you to bring your box.
(-)He could not help you to bring your box.
(?) could He help you to bring your box ?

3. (+) he could buy a cup coffee.
(-) he could not buy a cup coffee.
(?) could he buy a cup coffee ?

G. Ought to
1. (+) they ought to go to room.
(-) they oughtn’t to go to room.
(?) ought they to go to room ?

2. (+) he ought to come late to office.
(-) he Ought not to come late to office.
(?) Do he ought to come late to office ?

3. (+) she ought to stop smoking.
(-) she oughtn’t to stop smoking.
(?) ought she to stop smoking ?

H. Had better
1. (+) I had better see the teacher.
(-) I had better not see the teacher.
(?) Do you had better see the teacher ?

2. (+) you had better take your book.
(-) you had better not take your book.
(?) do you had better take your book ?

3. (+) he had better repair your car.
(-) he had better not repair your car.
(?) Do you had better repair your car ?

I. Would
1. (+) we would have picnic tomorrow.
(-) we would not have picnic tomorrow.
(?) would we have picnic tomorrow ?

2. (+) my brother would read a comic.
(-) my brother would not read a comic.
(?) would my brother read a comic ?

3. (+) she would have a cat pet.
(-) she would not a cat pet.
(?) would she have a cat pet ?

J. Have to

1. (+) she have to go to a bussiness meeting at 08:00.
(-) she don’t have to go to bussiness meeting at 08:00.
(?) Do she have to go to a bussiness meeting at 08:00 ?

2. (+) you have to go now.
(-) you don’t have to go now.
(?) Do you have to go now ?

3. (+) I have to keep the fruits.
(-) I don’t have to keep the fruits.
(?) do you have to keep the fruits ?

K. Have got to
1. (+) she have got to go to the garden.
(-) she don’t have got to go to the garden.
(?) Do you she have got to go to the garden ?

2. (+) You have got to go to pet shop now.
(-) You don’t got to go to pet shop now.
(?) Do you have got to go to pet shop now ?

3. (+) We have got to stage now.
(-) We don’t have got to stagenow.
(?) Do we have got to stage ?

L. Prefer
1. (+) I prefer at beach than at mountains.
(-) I don’t prefer at beach than at mountains.
(?) Do you prefer at beach than at mountains ?

2. (+) I prefer play skateboard than play bycyle.
(-) I don’t prefer play skateboard than play bycyle.
(?) Do you prefer play skateboard than play bycyle ?

3. (+) she Prefer like fruits than vegetables.
(-) she dont prefer like fruits tahn vegetables.
(?) Do you prefer like fruits tahn vegetables ?

M. Like
1. (+) vito like her very much.
(-) vito don’t like her very much.
(?) Do you like her ?

2. (+) I like play skateboard in the park.
(-) I don’t like play skateboard in the park.
(?) Do you like play skateboard ?

3. (+) andy like watch theater.
(-) andy don’t like watch theater.
(?) Do you like watch theater ?

N. Better
1. (+) you better to listen this song.
(-) you better not to listen this song.
(?) are you better to listen this song ?

2. (+) My English score is better than Andy’s.
(-) My English score isn’t better than Andy’s.
(?)What is your English score is better than Andy’s?

3. (+) me better stay in the class .
(-) me better stay in the class.
(?) is better stay here ?

O. Would reather
1. (+) Andy would rather Dhea didn’t join the club.
(-) Andy would not rather Dhea didn’t join the club.
(?) would Andy rather Dhea didn’t join the club?

2. (+) she would rather my son worked in hospital.
(-) she would not rather my son worked in hspital.
(?) would she rather my son worked in hospital ?

3. (+) Widi would rather me took a plane.
(-) Widi would not rather me took a plane.
(?) would Widie rather me took a plane ?

P. Uncountable Noun
Uncountable nouns (disebut juga mass nouns) adalah kebalikan dari countable nouns, yaitu kata benda yang tidak dapat dihitung, contohnya kata benda water. Kata benda tersebut tidak bisa dikatakan a water atau two water, tetapi lebih tepat digunakan bersama dengan kata benda lainnya yang dapat dihitung, misalnya a glass of water atau two glass of water. Contoh kata benda yang tidak dapat dihitung : Sand, air, rice, sugar, cheese, tea, coffee, advice, assistance, fun, money, music, art, love, etc.
1. I dont have much money
2. Do you have some more sugar ?
3. I have little problem to share
4. Can I borrow your iron ?
5. There is not enought light to read
6. My father should change the light in the kitchen
7. You can cook some rice for dinner
8. I put some salt in your food
9. I dont like cheese
10. I love music.

Q. Countable Noun
Countable nouns adalah kata benda yang dapat dihitung, yang dapat menunjukkan kuantitas atau jumlah, contohnya kata benda pen dapat dihitung one, two, atau three pens. Contoh kata benda yang dapat dihitung: cat, dog, man, baby, person, animal, bottle, box, coin, cup, plate, table, chair, bag, glass, book, house, etc. Benda-benda yang ada di sekitar kita umumnya adalah benda yang dapat dihitung.

1. We went to a very nice restaurant last weekend
2. I use a toothbrush to clean my teeth
3. I only ate an apple this morning.
4. We could see a ship in the distance.
5. I have brother, jodi and budi
6. I’ve got a problem with the car
7. I have girl friend
8. He has three cat’s
9. please bring me a cup of tea
10. I’m going out for seven minutes

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Nama  : Fajri Pradadista

Kelas  : 4EA16

NPM   : 13209939

 

MODALS

  1. Can
    1. (+) he can drive a truck.

(-) he can’t drive a truck.

(?)  can he drive a truck  ?

 

  1. (+) She can speak english.

(-) She can’t speak english.

(?) Can she speak english ?

 

  1. (+) he can play skateboard.

(-)  he can’t play skateboard.

(?) Can he play skateboard ?

 

  1. May
    1. (+) she may call you.

(-) she may not call you.

(?)  may she call you?

 

  1. (+) he may go now.

(-) he may not go now.

(?) May he go now ?

 

  1. (+) She may home late.

(-) She may not home late.

(?) May  she home late ?

 

  1. Must
    1. (+) Imust leave the hotel.

(-) I  must not leave the hotel.

(?) must you leave the hotel?

 

  1.  (+) he must move on.

(-)  he must not move on.

(?) must he move on ?

 

  1. (+) andi must be rich.

(-) andi must not be rich.

(?) must andi be rich ?

 

 

 

  1. Might
    1. (+) she  might visit us.

(-) she might not visit us.

(?) Might she visit us ?

 

  1. (+) she might visit us.

(-) she might not visit us.

(?) might she visit us ?

 

  1. (+) dian might use this handphone.

(-) dian might not use this handphone.

(?) might dian use this handphone ?

 

  1. Should
    1. (+) you should do it alone.

(-) you should not do it alone.

(?) should you do it alone ?

 

  1. (+) they should come to the party to night.

(-) they should not come to the party to night.

(?) should they come to the party to night ?

 

 

  1. (+) The cat should stay outside the house.

(-) The cat should not stay outside the house.

(?) should  the cat stay outside the house?

 

  1. Could
    1. (+) I could do it.

(-) I could not do it.

(?) could you do it ?

 

  1. (+) He could help you to bring your box.

(-)He could not help you to bring your box.

(?) could He help you to bring your box ?

 

  1. (+) he could buy a cup coffee.

(-)  he could not buy a cup coffee.

(?) could he buy a cup coffee ?

 

 

  1. Ought to
    1. (+) they ought to go to room.

(-) they oughtn’t to go to room.

(?) ought they to go to room ?

 

  1. (+) he ought to come late to office.

(-) he Ought not to come late to office.

(?) Do he ought to come late to office ?

 

 

 

 

  1. (+) she ought to stop smoking.

(-) she oughtn’t to stop smoking.

(?) ought she to stop smoking ?

 

  1. Had better
    1. (+)  I had better see the teacher.

(-)  I had better not see the teacher.

(?) Do you had better see the teacher ?

 

  1. (+)  you had better take your book.

(-)  you had better not take your book.

(?)  do you had better  take your book ?

 

  1. (+) he had better repair your car.

(-)  he had better not repair your car.

(?) Do you had better repair your car ?

 

  1. Would
    1. (+) we would have picnic tomorrow.

(-) we would not have picnic tomorrow.

(?) would we have picnic tomorrow ?

 

 

  1. (+) my brother would read a comic.

(-) my brother would not read a comic.

(?) would my brother read a comic ?

 

  1. (+) she would have a cat pet.

(-) she would not a cat pet.

(?) would she have a cat pet ?

 

 

  1. Have to

 

  1. (+) she have to go to a bussiness meeting at 08:00.

(-)  she don’t have to go to bussiness meeting at 08:00.

(?) Do she have to go to a bussiness meeting at 08:00 ?

 

  1. (+) you have to go now.

(-)  you don’t have to go now.

(?)  Do you have to go now ?

 

 

  1. (+)  I have to keep the fruits.

(-)  I don’t have to keep the fruits.

(?) do you have to keep the fruits ?

 

 

  1. Have got to
    1. (+) she have got to go to the garden.

(-)  she don’t have got to go to the garden.

(?) Do you she have got to go to the garden ?

 

  1. (+) You have got to go to pet shop now.

(-)  You don’t  got to go to pet shop now.

(?) Do you have got to go to pet shop now ?

 

  1. (+)  We have got to stage now.

(-)  We don’t have got to stagenow.

(?) Do we have got to stage ?

 

  1. Prefer
    1. (+) I prefer at beach than at mountains.

(-)  I don’t prefer at beach than at mountains.

(?) Do you prefer at beach than at mountains ?

 

  1. (+)  I prefer play skateboard than play bycyle.

(-)  I don’t prefer play skateboard than play bycyle.

(?) Do you prefer play skateboard than play bycyle ?

 

  1. (+) she Prefer like fruits than vegetables.

(-)  she dont prefer like fruits tahn vegetables.

(?) Do you prefer like fruits tahn vegetables ?

 

  1. Like
    1. (+) vito like her very much.

(-) vito don’t like her very much.

(?) Do you like her ?

 

  1. (+) I like play skateboard in the park.

(-) I don’t like play skateboard in the park.

(?) Do you like play skateboard ?

 

  1. (+) andy like watch theater.

(-) andy don’t like watch theater.

(?) Do you like watch theater ?

 

  1. Better
    1. (+)  you better to listen this song.

(-) you better not to listen this song.

(?)  are you better to listen this song ?

 

  1. (+) My English score is better than Andy’s.

(-) My English score isn’t  better than Andy’s.

(?)What is your English score is better than Andy’s?

 

 

  1. (+) me better stay in the class .

(-) me better stay in the class.

(?) is better stay here ?

 

 

 

 

  1. Would reather

1. (+) Andy would rather Dhea didn’t join the club.

    (-) Andy would not rather Dhea didn’t join the club.

    (?) would Andy rather Dhea didn’t join the club?

 

2. (+) she would rather my son worked in hospital.

    (-) she would not rather my son worked in hspital.

    (?) would she rather my son worked in hospital ?

 

3. (+) Widi would rather me took a plane.

    (-) Widi would not rather me took a plane.

    (?) would Widie rather me took a plane ?

 

 

  1. Uncountable Noun

Uncountable nouns (disebut juga mass nouns) adalah kebalikan dari countable nouns, yaitu kata benda yang tidak dapat dihitung, contohnya kata benda water. Kata benda tersebut tidak bisa dikatakan a water atau two water, tetapi lebih tepat digunakan bersama dengan kata benda lainnya yang dapat dihitung, misalnya a glass of water atau two glass of water. Contoh kata benda yang tidak dapat dihitung : Sand, air, rice, sugar, cheese, tea, coffee, advice, assistance, fun, money, music, art, love, etc.

  1. I dont have much money
  2. Do you have some more sugar ?
  3. I have little problem to share
  4. Can I borrow your iron ?
  5. There is not enought light to read
  6. My father should change the light in the kitchen
  7. You can cook some rice for dinner
  8.  I put some salt in your food
  9. I dont like cheese
  10. I love music.

 

  1. Countable Noun

Countable nouns adalah kata benda yang dapat dihitung, yang dapat menunjukkan kuantitas atau jumlah, contohnya kata benda pen dapat dihitung one, two, atau three pens. Contoh kata benda yang dapat dihitung: cat, dog, man, baby, person, animal, bottle, box, coin, cup, plate, table, chair, bag, glass, book, house, etc. Benda-benda yang ada di sekitar kita umumnya adalah benda yang dapat dihitung.

 

  1. We went to a very nice restaurant last weekend
  2. I use a toothbrush to clean my teeth
  3. I only ate an apple this morning.
  4. We could see a ship in the distance.
  5. I have brother, jodi and budi
  6. I’ve got a problem with the car
  7. I have girl friend
  8. He has three cat’s
  9. please bring me a cup of tea
  10.  I’m going out for seven minutes

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dipublikasi pada oleh fajripradadista91 | Meninggalkan komentar

Rencana 10 Tahun ke Depan

2013

Saya akan meluluskan pendidikan S1 Ekonomi manajemen pada Universitas Gunadarma dengan IPK yang kalo bisa memuaskan dan selain itu saya juga ingin menyelesaikan kursus design grafis saya dengan ilmu ilmu yang berguna. Jika memang saya lulus keduanya saya akan mencari kerja yang sepadan dengan skill atau kemampuan saya. Saya ingin kerja di perusahaan otomotif yaitu PT. Nissan indonesia yang terletak di kawasan kerawang menjadi bagian keuangan. Selain itu saya juga ingin mempunyai bisnis lain seperti konveksi dan biro iklan .

2015

Say a ingin menlanjutkan S2 di salah satu universitas indonesia untuk menunjang karir saya di tempat kerja saya dan membesarkan pergerakan bisnis saya . juga mencoba keluar rumah untuk membuka hidup dan lembaran waktu tanpa seatap dengan orang tua .

2017

Semoga pendidikan saya selesai dengan hasil yang memuaskan . mencoba untuk memiliki pendamping hidup dan memulai berkeluarga supaya saya mempunyai tanggungan. Dan mencoba membeli atau kredit rumah yang sederhana saja.

2019

Saya ingin mempunyai 3 buah hati dengan rincian 2 kembar 1 normal dan memiliki rumah yang sedikit lebih besar karna mempunyai buah hati.

2021

Ingin mempunyai suatu bisnis tambang seperti pasir atau batu mulia sukses dengan cara sendiri.

2023

Mempunyai keluarga dan mempunyai pekerjaan yang layak tidak harus sempurna yang penting bahagia.

Dipublikasi di manajemen strategik | Meninggalkan komentar

PRINSIP ETIS DALAM BISNIS

PRINSIP ETIS DALAM BISNIS

Bisnis dapat diartikan sebagai kegiatan memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan bisnis terjadi karena keinginan untuk saling memenuhi kebutuhan hidup masing-masing manusia, dan masing-masing pihak tentunya memperoleh keuntungan dari proses tersebut. Tidak dapat disangkal bahwa pada umumnya orang berpendapat bahwa bisnis adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Untuk memaksimumkan keuntungan tersebut, maka tidak dapat dihindari sikap dan perilaku yang menghalalkan segala cara yang sering tidak dibenarkan oleh norma moral.

 

Kalau memaksimalkan keuntungan menjadi satu-satunya tujuan perusahaan, dengan sendirinya akan timbul keadaan yang tidak etis. Mengapa begitu? Jika keuntungan menjadi satu-satunya tujuan, semuanya dikerahkan dan dimanfaatkan demi tercapainya tujuan itu, termasuk juga karyawan yang bekerja dalam perusahaan. Akan tetapi, memperalat karyawan karena alasan apa saja berarti tidak menghormati mereka sebagai manusia. Dengan itu dilanggar suatu prinsip etis yang paling mendasar kita selalu harus menghormati martabat manusia. Immanuel Kant, filsuf Jerman abad ke-18, menurutnya prinsip etis yang paling mendasar dapat dirumuskan sebagai berikut: “hendaklah memperlakukan manusia selalu juga sebagai tujuan pada dirinya dan tidak pernah sebagai sarana belaka”. Mereka tidak boleh dimanfaatkan semata-mata untuk mencapai tujuan. Misalnya, mereka harus dipekerjakan dalam kondisi kerja yang aman dan sehat dan harus diberikan gaji yang pantas.

 

Sejarah mencatat Revolusi Industri yang terjadi dari 1760 sampai 1830 dengan tujuan untuk memaksimalisasi keuntungan, menyebabkan tenaga buruh dihisap begitu saja, sungguh diperalat. Upah yang diberikan sangat rendah, hari kerja panjang sekali, tidak ada jaminan kesehatan. Jika buruh jatuh sakit ia sering diberhentikan dan dalam keadaan lain pun buruh bisa diberhentikan dengan semena-mena. Lebih parahnya, banyak dipakai tenaga wanita dan anak dibawah umur, karena kepada mereka bisa diberikan upah lebih rendah lagi dan mereka tidak mudah memberontak. Hal ini menunjukkan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai tujuan usaha ekonomis bisa membawa akibat kurang etis.

 

Di satu pihak perlu diakui, bisnis tanpa tujuan profit bukan bisnis lagi. Di lain pihak keuntungan tidak boleh dimutlakkan. Keuntungan dalam bisnis merupakan suatu pengertian yang relatif. Ronald Duska (1997) dalam Bertens (2000), mencoba untuk merumuskan relativitas tersebut dengan menegaskan bahwa kita harus membedakan antara purpose (maksud) dan motive. Maksud bersifat obyektif, sedangkan motivasi bersifat subyektif. Keuntungan tidak merupakan maksud bisnis. Maksud bisnis adalah menyediakan produk atau jasa yang bermanfaat untuk masyarakat. Keuntungan hanya sekadar motivasi untuk mengadakan bisnis. Oleh karena itu, bisnis menjadi tidak etis, kalau perolehan untung dimutlakkan dan segi moral dikesampingkan.

 

Keuntungan memungkinkan bisnis hidup terus, tetapi tidak menjadi tujuan terakhir bisnis itu sendiri. Oleh karenanya tidak bisa dikatakan lagi bahwa profit merupakan satu-satunya tujuan bagi bisnis. Beberapa cara untuk melukiskan relativitas keuntungan dalam bisnis, dengan tidak mengabaikan perlunya (Bertens, 2000), adalah sebagai berikut:

  • · keuntungan merupakan tolak ukur untuk menilai kesehatan perusahaan atau efisiensi manajemen dalam perusahaan;
  • · keuntungan adalah pertanda yang menunjukkan bahwa produk atau jasanya dihargai oleh masyarakat;
  • · keuntungan adalah cambuk untuk meningkatkan usaha;
  • · keuntungan merupakan syarat kelangsungan perusahaan;
  • · keuntungan mengimbangi resiko dalam usaha.

 

Dari konsep relativitas keuntungan diatas, mengisyaratkan bahwa keuntungan bukan yang utama dalam bisnis. Persepsi manfaat dari pencapaian keuntungan harus dirubah, karena bisnis bukan semata-mata untuk memperoleh keuntungan materiil. Untuk itu prinsip-prinsip etika yang diterapkan dalam kegiatan bisnis pada perusahaan-perusahaan bisnis, haruslah mengacu pada stakeholders benefit. Stakeholders adalah semua pihak yang berkepentingan dengan kegiatan suatu perusahaan. Pihak berkepentingan internal adalah “orang dalam” dari suatu perusahaan: orang atau instansi yang secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan, seperti pemegang saham, manajer, dan karyawan. Pihak berkepentingan eksternal adalah “orang luar” dari suatu perusahaan: orang atau instansi yang tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan, seperti para konsumen, masyarakat, pemerintah, lingkungan hidup. Kita bisa mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah manfaat semua stakeholders. Misalnya, tidak etis kalau dalam suatu keputusan bisnis hanya kepentingan para pemegang saham dipertimbangkan. Bukan saja kepentingan para pemegang saham harus dipertimbangkan tapi juga kepentingan semua pihak lain, khususnya para karyawan dan masyarakat di sekitar pabrik.

 

Beberapa prinsip etis dalam bisnis telah dikemukakan oleh Robert C.Solomon (1993) dalam Bertens (2000), yang memfokuskan pada keutamaan pelaku bisnis individual dan keutamaan pelaku bisnis pada taraf perusahaan. Berikut dijelaskan keutamaan pelaku bisnis individual, yaitu:

1. Kejujuran

Kejujuran secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus dimiliki pelaku bisnis. Orang yang memiliki keutamaan kejujuran tidak akan berbohong atau menipu dalam transaksi bisnis. Pepatah kuno caveat emptor yaitu hendaklah pembeli berhati-hati. Pepatah ini mengajak pembeli untuk bersikap kritis untuk menghindarkan diri dari pelaku bisnis yang tidak jujur. Kejujuran memang menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran, namun dalam dunia bisnis terdapat aspek-aspek tertentu yang tetap harus menjadi rahasia. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa setiap informasi yang tidak benar belum tentu menyesatkan juga.

2. Fairness

Fairness adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan ”wajar” yang dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.

3. Kepercayaan

Kepercayaan adalah keutamaan yang penting dalam konteks bisnis. Kepercayaan harus ditempatkan dalam relasi timbal-balik. Pebisnis yang memiliki keutamaan ini boleh mengandaikan bahwa mitranya memiliki keutamaan yang sama. Pebisnis yang memiliki kepercayaan bersedia untuk menerima mitranya sebagai orang yang bisa diandalkan. Catatan penting yang harus dipegang adalah tidak semua orang dapat diberi kepercayaan dan dalam memberikan kepercayaan kita harus bersikap kritis. Kadang kala juga kita harus selektif memilih mitra bisnis. Dalam setiap perusahaan hendaknya terdapat sistem pengawasan yang efektif bagi semua karyawan, tetapi bagaimanapun juga, bisnis tidak akan berjalan tanpa ada kepercayaan.

4. Keuletan

Keutamaan keempat adalah keuletan, yang berarti pebisnis harus bertahan dalam banyak situasi yang sulit. Ia harus sanggup mengadakan negosiasi yang terkadang seru tentang proyek atau transaksi yang bernilai besar. Ia juga harus berani mengambil risiko kecil ataupun besar, karena perkembangan banyak faktor tidak diramalkan sebelumnya. Ada kalanya ia juga tidak luput dari gejolak besar dalam usahanya. Keuletan dalam bisnis itu cukup dekat dengan keutamaan keberanian moral.

Selanjutnya, empat keutamaan yang dimiliki orang bisnis pada taraf perusahaan, yaitu:

1. Keramahan

Keramahan tidak merupakan taktik bergitu saja untuk memikat para pelanggan, tapi menyangkut inti kehidupan bisnis itu sendiri, karena keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar-manusia. Bagaimanapun juga bisnis mempunyai segi melayani sesama manusia.

2. Loyalitas

Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi juga mempunyai komitmen yang tulus dengan perusahaan. Ia adalah bagian dari perusahaan yang memiliki rasa ikut memiliki perusahaan tempat ia bekerja.

3. Kehormatan

Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. Nasib perusahaan dirasakan sebagai sebagian dari nasibnya sendiri. Ia merasa bangga bila kinerjanya bagus.

4. Rasa Malu

Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan. Walaupun ia sendiri barang kali tidak salah, ia merasa malu karena perusahaannya salah.

sumber : http://ilmar-education.blogspot.com/2011/01/teori-etika-dan-prinsip-etis-dalam.html

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Perusahaan yang menerapkan CS

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSRtimbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.

Seberapa jauhkah CSR berdampak positif bagi masyarakat ?

CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSRmeliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

Contoh perusahaan yang menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility), PT. HM Sampoerna

PT. HM Sampoerna dengan dana yang melimpah, menawarkan kegiatan sosial yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Tidak mau kalah dengan PT. HM Sampoerna, PT. Djarum Indonesia menawarkan banyak program yang dilakukan untuk masyarakat, antara lain Djarum Bakti Pendidikan, Djarum Bakti Lingkungan, dan Djarum Bakti Olahraga.  Bentuk dari Djarum Bakti Pendidikan dan Djarum Bakti Olahraga adalah pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi atau siswa yang berprestasi baik di bidang akademik maupun olahraga (khususnya olahraga bulu tangkis).

Di mata sebagian besar pemilik perusahaan dan jajaran direksi perusahaan, istilah corporate social responsibility(CSR) dipandang hanya sebagai tindakan filantropi. CSR ditempatkan sebagai derma perusahaan atau bahkan sedekah pribadi. Selain itu, terdapat juga pandangan yang cukup kuat di mata pelaku bisnis yang memandang CSR sebagai strategi bisnis. CSR dijadikan sebagai instrumen untuk mencapai dan meningkatkan tujuan ekonomi melalui aktivitas sosial.

Dalam beberapa iklan rokok di televisi, dapat dilihat bahwa iklan rokok menyentuh sisi kepedulian sosial. Pemberian beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu dipublikasikan secara dramatis, sehingga iklan rokok bukan saja mengagumkan, namun juga mampu menyentuh solidaritas kemanusiaan. Setelah PT. HM Sampoerna dengan jargon ”Sampoerna untuk Indonesia” banyak menampilkan sumbangsih mereka untuk mencerdasakan bangsa, belakangan PT Djarum menampilkan hal senada. Kendati sebagian orang mengetahui bahwa kegiatan ”Sampoerna untuk Indonesia” dikelola oleh Sampoerna Foundation yang secara manajerial terpisah dan independen dari PT HM Sampoerna, namun semua orang mafhum bahwa publikasi itu memiliki relasi dengan pemasaran (caused related marketing) dengan produk rokok Sampoerna. Demikian pula halnya Beasiswa Djarum atau Diklat Bulu Tangkis Djarum.

http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html

http://rahadiandimas.staff.uns.ac.id/?p=755

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pengertian Etika, Etika Bisnis, dan Penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari

Pengertian Etika

Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.

Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan.

Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.

Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :

  • Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
  • Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima

Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,

  • Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau
  • Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya
  • Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.

Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional.

Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba

Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Penerapan Etika dalam kehidupan sehari-hari

Etika dalam kehidupan sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang ingin menjadi profesional di suatu bidang dibutuhkan keterampilan dalam beretika sehingga dia dapat menjalankan profesinya dengan baik. Seseorang yang menggeluti suatu pekerjaan yang professional mampu mengarahkan dirinya berbuat professional dalam kerjanya sehingga segala bentuk pekerjaan yang sedang dilakukannya dapat selesai dengan baik. Orang yang professional memiliki suatu kemampuan yang tidak dimiliki orang lain di bidangnya sehingga agar ia lebih professional diharapkan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan dirinya atau pekerjaannya.

Dipublikasi di Etika Bisnis | Meninggalkan komentar

musik hardcore

Hardcore..! Kata yg sering disebut banyak orang terutama kaum remaja ini sebenarnya bukan hanya sekedar jenis musik saja, melainkan sebuah perasaan yg peka atau kuat yg di sertai dngn prilaku berdasarkan kecintaan terhadap hidup. Tepatnya sebuah emosi jiwa. Arti kata dari hardcore ini adalah ‘yang paling’ atau ‘intisari’.. Tapi bukan intisari / inek, merk minuman. 
Arti lain dr hardcore mrupakan suatu bentuk ekspresi yg di keluarkan dlm bentuk gaya hidup dgn pemikiran kedepan & perhatian mereka terhadap lingkungan hidup. Hardcore juga merupakan gaya hidup, tingkah laku, komunitas terbuka, perasaan, emosi jiwa, kebersamaan, persatuan & kesatuan, persahabatan sejati, persaudaraan yg tidak memandang segi hal apapun. 
Asal muasal maraknya musik hardcore yaitu sekitar tahun 1970 & awal tahun 1980-an, di Amerika terdapat sekelompok anak muda yg terdiri dari remaja2 miskin yg mencari nafkah sebagai buruh, beberapa di antara mereka adalah skateboarder jalanan, gangster atau preman & beberapa remaja lainnya rata2 pengangguran yg putus sekolah. Mereka semua ini penggemar berat musik punk rock & oi.! & mereka punya grup band beraliran sama. Para remaja inilah yg nantinya jadi pondasi awal sejarah pergerakan komunitas hardcore di dunia. 
Musik hardcore banyak yg menyebut sebagai musik underground, karena kebanyakan komunitas ini tidak di publikasikan kepada masyarakat luas. Orang tidak akan mengenal siapa saja yg bergerak di balik musik hardcore ini. Karena musik mereka tidak memiliki karakter yg subjektif, musik punk di sini dpt di publikasikan & dpt dikenal dari ciri khas & style mereka. Dan komunitas hardcore ini tidak memandang profesi, siapa & dari mana asal & usia mereka itu. 
Pendiri aliran musik hardcore ini terdiri dari 3 band, yaitu: 

Pertama, yaitu Bad Brain yg menyebarkan aliran hardcore dgn mengadakan konser2 di sebagian kota, sehingga musik hardcore mulai di kenal oleh khalayak & masyarakat luas. 

Kedua yaitu Bad Flag, band ini mulai membentuk musik hardcore dengan merubah aransmen lagu step by step menjadi lebih cepat, sehingga hardcore memiliki karakter musik ter sendiri. 

Dan ketiga yaitu Minor Threat, pada band inilah nampak jelas perbedaan antara musik punk & hardcore, Minor Threat menyerukan Straight Edge kepada komunitasnya yaitu dgn mengajak komunitas hardcore untuk hidup lebih positif. Karena pada era tahun 1970-an banyak para remaja yg mati sia – sia akibat penggunaan Narkoba yg kelewat batas. 
Straight Edge kemudian di pecah menjadi dua bagian, yaitu bagian positif yg merupakan pengikut dari kalangan vegetarian & anti rokok, sedangkan bagian yg negatif.. Ya, kebalikannya donk…!

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

PENGARUH BAHASA GAUL DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai alat komunikasi yang berperan sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikannya. Tetapi dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia dikehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Hal ini mengakibatkan bahasa menjadi tidak baik.

Tahukah kalian apa itu bahasa gaul ???

Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Bahasa gaul pada saat itu dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Contoh bahasa gaul diantaranya : kamu-loe, aku-gue, tidak peduli-emang gue pikirin, ayah-bokap, ibu-nyokap dll. Pada umumnya bahasa gaul digunakan sebagai sarana komunikasi di antara sekelompok remaja tertentu. Dengan sarana komunikasi itu mereka dapat bebas menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar orang lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Karena masa remaja memiliki karakteristi antara lain pengelompokan, petualangan dan kenakalan. Sehingga keinginan untuk membuat kelompok eksklusiflah yangmenyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.

Seiring dengan berkembangnya zaman semakin terlihat pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia, sehingga penggunaannya menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Masyarakat sudah banyak yang menggunakan bahasa gaul bukan hanya di kota-kota besar saja tetapi di kota-kota kecil pun menggunakan bahasa gaul tersebut terutama para remaja. Karena pengaruh bahasa gaul lah yang menyebabkan mereka lupa akan bahasa nasionalnya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Sedih sekali rasanya.

Betapa rapuhnya sikap percaya diri bangsa terhadap bahasa nasionalnya sehingga keadaan ini menjadi lebih parah. Mungkin menurut mereka bahasa kita yang kaku dan terkadang membingungkan ini perlu diperbaharui menjadi bahasa yang lebih modern dan lebih gaul. Tidak sedikit pun mereka menghargai perjuangan para pendahulu yang selalu bangga berbahasa Indonesia dengan benar. Yang ada alasan ketinggalan zaman, kurang modern dll membuat mereka seperti itu. Sikap menanamkan kecintaan dalam diri generasi muda bangsa lah yang bisa menghindari pemakaian bahasa gaul agar tidak semakin meluas.

Gambaran diatas setidaknya menjadi cerminan bagi kita sebagai generasi muda untuk mengajak generasi muda lainnya yang masih terlena oleh “budaya asing”, yang masih menganggap bahwa bahasa kita itu jadul dan perlu dipermak agar timbul rasa ingin kembali menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Marilah kita bangun bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang cinta akan bahasa nasionalnya yaitu bahasa Indonesia. Karena bahasa menunjukkan identitas suatu bangsa itu sendiri.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

peranan bahasa indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi

“Agaknya pemahaman, penghayatan, dan penghargaan kita terhadap bahasa nasional dan negara sendiri belum tumbuh secara maksimal dan proporsional. Padahal, tak henti-hentinya pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar –setelah kaidah bahasa Indonesia oleh beberapa oknum pejabat Orde Baru dirusak dengan merubah akhiran “kan” menjadi “ken”.”

Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya.

Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.

Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia 79 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah.

Untuk menggetarkan gaung penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?

Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Agaknya pemahaman, penghayatan, dan penghargaan kita terhadap bahasa nasional dan negara sendiri belum tumbuh secara maksimal dan proporsional. Padahal, tak henti-hentinya pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar –setelah kaidah bahasa Indonesia oleh para pejabat Orde Baru dirusak dengan merubah akhiran “kan” menjadi “ken”.

Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya, 2007).

Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini –disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, siswa dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, siswa juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya. Dari hasil membaca, siswa dilatih berbicara, bercerita dan mampu mengungkapkan pen­dapat juga membuat kesimpulan.

Dengan menulis, siswa dapat merefleksikan hasil bacaan dan pengamatannya. Dengan menyimak, siswa dapat mengkomparasikan pengetahuannya dengan berbagai hal yang disimak. Dengan berbicara, siswa dapat mengaktualisasikan pengetahuannya dalam bentuk komunikasi dengan orang lain. Dengan kemampuan bersastra, siswa dapat menampilkan nilai estetis dari bahasa, baik lisan maupun tulisan.

Untuk menopang semua itu, guru bahasa Indonesia harus dapat memotivasi siswa agar rajin membaca, termasuk membaca surat kabar. Dengan membaca surat kabar, mereka mampu beropini, baik di kelas pada waktu belajar atau melalui majalah dinding (mading) yang ada di sekolahnya. Selanjutnya, siswa pun mampu beropini melalui media cetak. Saat ini media yang khusus untuk bacaan pelajar memang masih sangat sedikit, karena surat kabar terlalu didominasi media cetak hiburan.

Dengan membaca surat kabar setiap hari, ilmu pengetahuan siswa akan bertambah. Tanpa disadari sebenarnya mereka juga sedang belajar bahasa Indonesia. Setelah gemar membaca, siswa juga perlu dimotivasi untuk hobi menulis, menyimak, berkomunikasi dan bersastra. Guru akan merasa bangga kalau memiliki siswa yang berani mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang santun dan logis.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar